Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini?

Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini? - Hallo sahabat Serbaneka , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini? , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis , Artikel development , Artikel differentiation , Artikel low cost , Artikel Manajemen , Artikel porter , Artikel product , Artikel resource , Artikel strategi , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini?
link : Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini?

Baca juga


Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini?

Strategi fokus pada pesaing mulai populer sejak Michael Porter memperkenalkan model five forces dalam buku Competitive Strategy di tahun 90an. Proposisi Porter ini menjadi bagian dari kurikulum pendidikan bisnis, termasuk Indonesia. Strategi ini memang sangat relevan dan efektif ketika sebuah bisnis berada dalam era industri. Namun waktu telah berjalan lebih dari 20 tahun.

Sebagian besar startuper maupun pengusaha mapan mengeluhkan kondisi bisnis yang dianggap makin sulit. Persaingan lokal, masuknya produk asing, kebijakan pemerintah, dan berbagai faktor eskternal lain menjadi sumber masalah. Jalan pemangkasan biaya dan efisiensi (strategi low cost) menjadi pilihan terbaik setidaknya untuk survive. Pilihan demikian tidak selalu menyelesaikan masalah karena pemangkasan biaya-biaya dan efisiensi yang tidak tepat akan berdampak langsung pada kualitas resource, terutama sumber daya manusia.

Saya tidak sepenuhnya setuju dengan manfaat strategi “fokus pada persaingan” yang ditawarkan Porter lebih dari 10 tahun silam. Bahkan baru saja saya mempelajari kejatuhan Monitor Group, perusahaan konsultan bisnis Porter. Analisis berita online Forbes mengungkap:
“What’s gone wrong here was Porter’s initial thought. The purpose of strategy—or business or business education—is not about coping with competition–i.e. a contest in which a winner is selected from among rivals. The purpose of business is to add value for customers and ultimately society. There is a straight line from this conceptual error at the outset of Porter’s writing to the debacle of Monitor’s bankruptcy. Monitor failed to add value to customers. Eventually customers realized this and stopped paying Monitor for its services.”
Kondisi bisnis masa lampau tidak sama dengan kondisi saat ini. Dua puluh tahun yang lalu, suntikan dana dari investor, teknologi tinggi, akses informasi relatif lebih langka dari sekarang. Penguasa resource pada saat itu memiliki jaminan sukses yang lebih besar. Sekarang, era telah bergeser dari industri menuju era informasi. Perolehan resource menjadi jauh lebih mudah. Akses internet memungkinkan siapa saja untuk saling mendapat peluang investasi, melalui teknologi informasi yang cepat dan murah, bahkan sangat mudah untuk memperoleh data industri dan pesaing melalui penyedia database seperti Euro Monitor, Osiris, atau Global Vantage. Keterbatasan modal juga dapat segera diatasi melalui program-program kompetisi, crowd funding, atau kehadiran angel investor, selama kita mampu memberikan value kepada stakeholder.

Bahkan, para pakar menyebut bahwa saat ini dunia kembali bergeser memasuki era baru, era konseptual, era yang menuntut pelaku bisnis fokus pada kemampuan kreasi dan inovasi value dengan baik. Bukan lagi terfokus pada strategi rival movement dan product development semata, namun harus sudah bergeser pada customer value development.

Semoga bermanfaat!


Demikianlah Artikel Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini?

Sekianlah artikel Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Masih Mengandalkan Strategi 20 Tahun Silam untuk Menghadapi Arena Bisnis Masa Kini? dengan alamat link http://1001serbaneka.blogspot.com/2013/12/mengapa-masih-mengandalkan-strategi-20.html