Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal?

Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal? - Hallo sahabat Serbaneka , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal? , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis , Artikel Manajemen , Artikel strategi , Artikel sun tzu , Artikel sun zi , Artikel value added , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal?
link : Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal?

Baca juga


Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal?

Dari sekian banyak buku dan penelitian yang pernah saya baca, belum pernah saya menemukan pernyataan bahwa strategi itu tidak penting. Namun kenyataannya, bagi sebagian besar pelaku bisnis, mengapa merancang strategi masih dianggap sebagai nonvalue added activity atau kadang hanya sebagai ritual formal saja? Tentu saja ada gap di sini. Secara filosofis, saya menemukan jawaban atas masalah ini dalam Seni Perang Sun Zi. Ia mangatakan:
“Jadi, orang-orang yang menjalankan perencanaan (strategi) di kuil sebelum pecahnya perang akan menang jika berbagai rencana itu menyeluruh dan terinci. Orang-orang yang melakukan perencanaan di kuil sebelum perang meletus tidak akan menang jika rencana itu tidak menyeluruh dan juga tidak terinci. Dengan perencanaan yang menyeluruh dan terinci, seseorang dapat menang. Dengan perencanaan yang kurang menyeluruh atau terinci, seseorang tidak dapat menang. Betapa pastinya kekalahan bila seseorang tidak merencanakan sama sekali.”
Sun Zi menjelaskan bahwa pembuatan strategi itu harus menyeluruh dan terinci. Membuat strategi yang hanya bertujuan untuk memenuhi ritual, dapat dipastikan hasilnya tidak pernah maksimal. Menyeluruh dalam arti perancang strategi harus mampu menganalisis seluruh faktor internal dan eksternal yang relevan. Strategi yang hanya dirancang berdasarkan perspektif dan kepentingan internal atau separuh-separuh dapat dipastikan gagal. Atau sebaliknya, strategi yang hanya terobsesi memuaskan stakeholder atau mengalahkan pesaing, namun tidak mempertimbangkan kemampuan resource internal juga akan berakhir dengan kekacauan.


Demikianlah Artikel Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal?

Sekianlah artikel Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Perancangan Strategi Seringkali... Gagal? dengan alamat link http://1001serbaneka.blogspot.com/2013/09/mengapa-perancangan-strategi-seringkali.html