Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan...

Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan... - Hallo sahabat Serbaneka , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan... , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Wanita , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan...
link : Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan...

Baca juga


Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan...

Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan...


Suamiku, belakangan ini kau sering menertawakanku gendut, tak langsing seperti dahulu. Bila photo, isinya pipi semua. Bulat seperti kue apem. Tahukah kau kalau hal tersebut sudah cukup menjadikanku galau?

Untuk seorang istri yang telah pernah melahirkan anak, tubuh melar benar-benar susah dihindari. Apalagi yang melahirkannya berulang-kali. Volume perut juga jadi membesar. Lemak menempati banyak ruangan. Penampilan sudah tidak menarik. Bila lari sebentar saja sudah ngos-ngosan.

Bagaimana ingin langsing lagi bila makan tidak ada batasan. Belum lama makan sudah lapar lagi, terkhusus untuk ibu menyusui. Segala nutrisi langsung diserap bayi.

Suami juga mulai mengata-ngatai. “Umi saat ini gendut ya? ” Kata suami seraya tertawa walau sebenarnya dia lupa kalau perutnya sendiri sudah maju sekian centi.


Wahai para suami, tolong pahamilah istrimu. Ia yang gak selangsing dahulu. Karena ia sudah ikhlas hamil 9 bulan bagaimana perut tidak meregang?



Lalu saat menyusui bayi ia singkirkan keinginannya untuk diet supaya kebutuhan anakmu tercukupi. Meskipun dia harus makan lagi dan makan terus sebab apa yang dia makan, dimakan juga oleh bayi.

Ia ingin langsing, namun anak-anakmu terkadang tidak menghabiskan makanannya makanya istrimu menghabiskannya supaya tidak terbuang.

Ia ingin langsing, namun untuk meluangkan waktu sebentar saja untuk berolahraga tidak sempat. “Makanya pakai stagen” walau sebenarnya stagen panjangnya 10 meter melilitkannya di perut cukup memakan waktu.

Ya, istri memang miliki banyak alasan tidak untuk langsing. Untuk menutupi kemalasannya. Termasuk alasan karena menggunakan KB yang berpengaruh secara hormonal, membuat ukuran tubuh melebihi normal. Itu di lakukannya untuk para suami…

Tolong jangan tertawakan istrimu. Bantu ia untuk langsing. Ikutkan ke program senam tetapi kau yang merawat bayinya.

Janganlah dibiarkan dia menyusui bila ingin dia diet. Bahkan jangan sampai punya mimpi mempunyai anak bila tidak siap dengan perubahan bentuk tubuh istrimu.

Bantu dia dengan motivasi bahwa bagaimanapun bentuk tubuhnya saat ini tidak dapat merubah cintamu kepadanya. Tetapi semangati juga dia kalau perut yang buncit bisa menjadi awal mula datangnya penyakit.

Jalankan olah-raga bersama-sama supaya bisa sehat serta langsing bersama-sama.

sumber : ummionline.com


Demikianlah Artikel Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan...

Sekianlah artikel Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan... kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Wahai Suamiku...!!! Jangan Tertawakan Istrimu Bila Saat ini Jadi Gendut, Hati Ini Sakit Rasanya... !! Bantu Sebarkan... dengan alamat link http://1001serbaneka.blogspot.com/2017/01/wahai-suamiku-jangan-tertawakan-istrimu.html