Judul : Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.
link : Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.
Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.
Melihatmu sama halnya melihat bintang yang paling terang
Pada jarak ini aku pernah menyerah
Namun semua keletihan perlahan menghilang.
Sebab aku telah menemukanmu.
Rinduku berbalas…
Jarak yang pernah tercipta antara kita, janganlah pernah kita salahkan
Ia bukan sesuatu yang membuat kita jauh
Tapi kitalah yang membuatnya agar kita mengerti apa arti saling merindukan, saling mendo’akan, juga saling merajut kesabaran.
Baru ku sadar, mencintai seseorang,
Bukan berarti harus melafalkan namanya setiap hari.
Dan sekarang… barulah aku menyadari, bahwa cinta bukanlah sesuatu yang harus di paksakan.
Menanti pula bukanlah sekedar diam tanpa ikhtiar yang membuat hati tenang.
Maaf, aku yang terlalu dekat dengan do’a, namun jauh dari rasa sabar.
Rasa yang tergesa-gesa dan harapan yang ingin segera nyata meletup tanpa bisa aku kendalikan dan pahami.
Namun, saat bertemu dan dapat meraih tanganmu,
Akupun menyadari, betapa indahnya balasan dari sebuah penantian dalam kesabaran. ( Baca: Buat Calon Imamku, Semangat Ya Kerjanya Karena Resepsi Itu Mahal )
Setia Furqon Kholid
Inspirasi buku Asyiknya Bangun Cinta.
Demikianlah Artikel Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.
Sekianlah artikel
Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar. dengan alamat link http://1001serbaneka.blogspot.com/2016/07/maaf-aku-yang-terlalu-dekat-dengan-doa.html