Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2

Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2 - Hallo sahabat Serbaneka , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2 , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis , Artikel empati , Artikel enem , Artikel fokus , Artikel fx gear , Artikel Industri , Artikel inovasi , Artikel korea selatan , Artikel kreatif , Artikel Manajemen , Artikel network , Artikel story , Artikel strategi , Artikel time management , Artikel validasi , Artikel xl games , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2
link : Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2

Baca juga


Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2

3. Validation 
Hari ke-2 di Gyonggi cukup cerah. Setelah menikmati menu breakfast yang masih belum dapat saya telan dengan nyaman, mobil tour telah menunggu mengajak kami melihat sisi indah lain kota Seoul. Tepat pukul 09.30 kami berangkat menuju XLGames, sebuah perusahaan game berbasis online yang sangat terkenal dengan IP Archeage. 

Kami memasuki kantor XL yang masih terlihat sepi-sepi saja, hanya disain ruangan yang cukup artistik dan lalu lalang beberapa staf saja. Diawali dengan demo game Archeage, tim manajemen XL memperkenalkan diri sambil berbagi pengalaman dengan kami. XL dapat digolongkan sebagai perusahaan startup yang sukses. Mereka berhasil mendapat jaminan dari pemerintah serta dukungan investasi dari swasta yang sangat besar hingga 24 milyar rupiah untuk pengerjaan game. Dengan mempekerjakan ratusan tim, XL berhasil membuktikan kualitas game Korea di mata dunia. Saya sangat tertegun ketika mereka memberi data tentang proses validasi. Hanya untuk satu karakter saja, mereka harus mendisain sebanyak 100 hingga 150 alternatif untuk kepentingan validasi calon pengguna. Wow, ini bukan hal yang mudah. Mereka memiliki pipeline produksi yang sangat baik. Para karyawan tidak wajib datang kantor pada jam tertentu, namun mereka memiliki pengendalian diri yang kuat untuk bekerja minimal 8 jam sehari. 

Tim XL selanjutnya mengajak kami berkeliling memasuki ruang kerja disainer. Sebuah ruang dengan banyak sekat yang indah menurut saya. Setiap meja kerja memiliki disain dan asesoris unik. Ada yang dihiasi dengan action figure atau statue Evangelion, Black Rock Shooter atau Gundam, ada pula yang dikelilingin patung-patung khas Bishojo. Sebuah pemandangan surga bagi pekerja seni.



4. Environment first 
Sambil melanjutkan perjalanan menuju SK Telecom, kami istirahat sejenak sambil menyusuri sungai Cheong Gye Cheon, sebuah sungai di tengah kota yang sangat indah, bersih, dan ramah. Sungai sepanjang 7 km ini lebih mirip tempat wisata daripada sekadar tempat mengalirkan air. 

Di sana, kita dapat melihat berbagai hiburan seperti festival lampion, lempar koin keberuntungan, air terjun mini, sambil menikmati keindahan kota Seoul. Kami cukup sibuk berfoto karena hampir setiap spot menawarkan background yang indah. Melanjutkan penelusuran bersama pak Triharso (Direktur Industri Elektronik & Telematika), saya tersentuh saat beliau menyampaikan salah satu impiannya, Jakarta perlu memiliki sungai demikian. 

Sungai ini merupakan salah satu hasil inovasi walikota Seoul Lee Myung Bak yang selanjutnya sempat menjadi presiden Korea Selatan. Menurut catatan sejarah, beliau adalah presiden yang sangat memprioritaskan lingkungan. Dengan biaya lebih dari 281 juta USD, Lee telah membangun sungai terindah sekaligus melakukan revolusi besar atas perbaikan lingungkan hidup. Semoga pak Jokowi dapat melakukannya dengan caranya. 


5. Story designer 
Tepat menjelang pukul 16.00 waktu Korea, kami berjalan menuju SK Telecom, perusahaan provider semacam PT Telkom di Indonesia. Tidak berbeda dengan Samsung, kami disambut dengan hangat oleh seorang pemandu pria dan dua asisten wanita. Sambil membagikan sebuah smartphone, pemandu menjelaskan roadmap wisata SK Telecom yang diberi tajuk T.UM. Kami diminta untuk mengaktifkan gadget tersebut dan melakukan beberapa aktifitas menciptakan sebuah karakter fantasi yang dapat melayang-layang di layar kaca smartphone. Di bagian lain lantai ruang terdapat sebuah display 1 x 2 meter yang juga menampilkan karakter-karakter kreasi kami sambil beranimasi. Betapa menariknya permainan ini. 

Kami berjalan menikmati sajian entertainment SK mulai dari aplikasi masa depan U.Home, visi rumah masa depan; U.Entertainment dan U.Media, permainan dan hiburan yang cukup dikendalikan dengan smartphone; U.Driving, aplikasi smartphone pengendali mobil; U.Shopping, CLOUD, dan sebagainya. Seolah-olah kami berada di masa depan yang segalanya dapat dikendalikan secara praktis, instan, dengan gadget kita dengan teknologi SK Telecom. Pada akhir spot, pemandu mengajak kami untuk berdonasi dalam program CSR SK. 

Pertunjukkan tidak selesai begitu saja. Pemandu mengajak kita melakukan refleksi tentang apa yang telah kita lewati. Mulai dari proses penciptaan (karakter), perjalanan hidup, hingga kebermaknaan hidup dengan berbagi (lewat donasi). Ini adalah konsep story yang mengagumkan. Mereka tidak membangun brand lewat jual produk (hardselling), namun mereka hanya membangun cerita yang melekat di kepala saya hingga detik ini. 

Pengalaman hari ke-2 makin menarik saja dan setelah dinner, kami kembali menuju penginapan dan saya sangat menantikan petualangan menarik lain esok hari. 


6. Time management 
Belum cukup istirahat, tiba-tiba pemandu wisata kami mengetuk pintu kamar saya untuk segera bergerak dan berkumul di lobi tepat waktu. Saya terpaksa harus berjuang membuka mata dan melawan malas demi jadwal yang sudah dirancang. Setelah menikmati nasi goreng khas Korea, saya bergegas menuju lobi dan sekali lagi mobil yang siap membawa kami berkeliling sudah siap beberapa jam sebelum jadwal keberangkatan. 

Hari ini (hari ke-3), kami mengawali perjalanan dengan mengunjungi SBS di kawasan Mokdong. Salah satu stasiun televisi dan radio terbesar di Korea Selatan. Setiba di sana, kami disambut oleh seorang pemandu wanita cantik, rasanya menambah semangat pagi itu. Kami berkeliling tepat selama 40 menit melihat proses produksi, pemberitaan, proses audio, dan sebagainya yang terpisah di beberapa lantai. Perhatian saya terhenti saat memasuki ruang dokumentasi program acara yang tersimpan secara digital, mirip dengan teknologi U.Media di SK Telecom. Ternyata ini salah satu rahasia kemajuan industri Korea Selatan. Mereka (antarperusahaan) saling bekerja sama memanfaatkan dan memasarkan teknologinya melalui sinerji yang kuat. Ada teknologi SK yang telah ditanamkan di Samsung dan SBS, dan begitu seterusnya. 

Sebenarnya tidak ada hal baru bagi saya di SBS. Hal yang sama telah dilakukan oleh stasiun TV dan radio di Indonesia. Namun satu poin yang saya catat selama pagi itu, bahwa bangsa Korea sangat menghargai integritas dan ketepatan waktu. Selama mengikuti jadwal pemandu, rasanya tidak ada kompromosi dan toleransi waktu. Setidaknya, bagi saya, ini adalah tamparan yang langsung membuat saya hampir pingsan, bahwa waktu sangat berharga untuk dihargai.

...bersambung


Demikianlah Artikel Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2

Sekianlah artikel Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengurai Bahan Terbaik "Kimchi" (10 Prinsip Sukses Industri Kreatif Korea) - Bagian 2 dengan alamat link http://1001serbaneka.blogspot.com/2013/11/mengurai-bahan-terbaik-10-prinsip_6.html